Halaman

Minggu, 05 Januari 2014

ESSAY " KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SISWA"

 KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU
BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SISWA

            Guru merupakan suatu profesi dalam bidang kependidikan. Menyandang profesi sebagai guru haruslah bangga. Disamping gaji dan tunjangan guru sekarang sudah semakin diperhatikan, dengan menjadi guru kita bisa menyalurkan ilmu yang kita miliki kepada orang lain. Itu artinya kita bisa membantu orang lain menjadi cerdas. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru  adalah pendidik  pro­fessional  dengan tugas utama  mendidik, mengajar, mem­bimbing, mengarahkan, me­latih,  menilai,  dan meng­evaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pen­didikan dasar dan pendidikan menengah. Guru merupakan seseorang  yang harus digugu  dan ditiru oleh semua murid  dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya  segala sesuatu  yang disampaikan  olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebe­naran oleh semua  murid.  Guru  harus ditiru, artinya  seorang guru  harus menjadi  suri tauladan (panutan)  bagi semua murid­nya. Guru juga dapat diartikaan  sebagai orang  yang bertugas  terkait dengan upaya  men­cerdaskan  kehidupan bangsa  dalam semua aspeknya, baik spiritual, emosional,  inte­lektual, fisikal, financial  maupun aspek yang lainnya. Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa kedudukan guru sangat penting dimana guru akan mendidik seseorang agar menjadi manusia yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian baik.


Tugas guru memang sangatlah mulia. Walapun sangat mulia, namun menjadi guru tidaklah mudah. Guru harus mempunyai banyak bekal sebelum terjun ke sekolah untuk memberikan materi. Banyak tantangan yang akan dihadapi guru setelah bergelut dengan siswa-siswa di sekolah. Tidak hanya memiliki intelektual yang tinggi dan mampu menyampaikan materi dengan baik guru juga harus mempunyai kompetensi-kompetensi agar mampu menjadi guru yang profesional sehingga dapat dihargai oleh siswa. Daeng Sudirwo dalam http://triatra.wordpress.com/2010/10/14/kompetensi-kepribadian-guru/ menyatakan bahwa kompetensi artinya kewenangan, kecakapan ataupun kemampuan. Sedangkan Sofo (1999:123) mengemukakan “A competency is composed of skill, knowledge, and attitude, but in particular the consistent applications of those skill, knowledge, and attitude to the standard of performance required in employment”. Dengan kata lain kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan tersebut dalam pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas, maka kompetensi guru berarti suatu kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai agen pembelajaran, dengan memiliki pengetahuan yang luas serta kewenangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Banyak kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Salah satunya adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian mencakup jati diri seorang guru sebagai pribadi yang baik, mantap, stabil, bijaksana, arif, bertanggung jawab, dewasa, berwibawa, berakhlak mulia sehingga bisa menjadi teladan bagi siswa. Pribadi yang mantap dan stabil artinya guru harus berperilaku yang konsisten, tetap pendirian dan tidak berubah-ubah. Guru yang arif dan bijaksana merupakan guru yang senantiasa memberikan tutur yang mulai dan bertingkah laku sesuai norma. Sifat yang dewasa adalah sifat yang mampu memecahkan masalah dengan akal sehat, tidak berperilaku senonoh dan mampu mengendalikan emosinya.  Terakhir yaitu guru yang berakhlak mulia, artinya guru bertingkah laku sesuai norma, memiliki kepribadian yang utuh, memiliki pengetahuan tentang adat istiadat, budaya, estetika, etika, dan lain sebagainya.
Kompetensi kepribadian yang dimiliki seorang guru tidak kalah penting dengan kemampuan intelektual yang dimilikinya. Guru yang memiliki kecerdasan  dan kepribadian yang utama  ia akan menjadi  tenaga profesional yang bertu­gas  merencanakan dan  me­lak­sanakan proses pembe­lajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan serta mela­kukan penelitian dan pengab­dian kepada  masya­rakat terutama  pada  pendidik  yang diperlukan pada masa yang akan datang.
Kepribadian guru mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan siswa. Siswa yang berhasil dan memiliki kepribadian yang baik berawal dari melihat dan meniru kepribadian guru yang baik. Siswa akan mengamati cara berpikir guru dalam menghadapi suatu permasalahan, apa yang dilakukan guru ketika menemui suatu masalah, bagaimana cara guru agar menjadi sukses dan mampu menjelaskan materi di depan kelas. Itulah beberapa pertanyaan yang mungkin ada di benak setiap siswa yang menjadi dasar baginya utuk mengamati dan meniru tingkah laku guru. Begitu penting kepribadian seorang guru. Lantas apa yang terjadi jika siswa melihat tingkah laku guru yang tidak sesuai dengan norma? Malas mengajar, tidak pernah memperhatikan siswa, dan bertindak sesuka hati? Memberikan tugas yang bertumpuk-tumpuk seakan siswa tidak diijinkan untuk melakukan pekerjaan lain, berperilaku menyimpang seperti suka berselingkuh, bertindak kasar, sering memukul, dan berkata-kata kasar? Tentu itu juga pasti akan ditiru oleh siswa. Siswa akan berpikir, buat apa saya harus bertingkah laku yang baik sementara orang yang mengajar saya perilakunya buruk? Perilaku siswa yang dewasa ini semakin menjadi-jadi mungkin merupakan dampak dari kurangnya perhatian guru dalam mengajar, kurangnya rasa ingin tahu guru akan pemahaman siswa. Mungkin kebanyakan guru berpikir “yang jelas saya sudah menjelaskan materi dengan baik dan tepat waktu”. Dia tidak mau tahu apakah siswa sudah paham akan materi yang dijelaskan atau belum. Apakah siswa memperhatikan saya atau tidak.
Guru yang dihormati siswa adalah guru yang mampu mengintegrasikan pikiran, perkataan, serta perbuatannya. Artinya ada kecocokan antara apa yang dipikirkan guru yang dituangkan dalam perkataan dengan perbuatan guru. Pribadi guru yang menjadi idaman siswa adalah bagaimana guru dapat memberikan pembelajaran dengan manarik, bertingkah laku yang baik, bijaksana, arif , berakhlak mulia dan selalu memberikan pencerahan kepada siswa. Tutur kata dan perbuatan guru dalam mengajar sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan prestasi siswa. Pemberian motivasi, kata-kata bijak, tutur-tutur mulia, penanaman nilai-nilai yang ada di masyarakat, dan penerapan ajaran agama akan meningkatkan kecerdasan spiritual siswa.
Kecerdasan spiritual diartikan sebagai kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa kesadaran. Sebagai kecerdasan yang senantiasa dipergunakan bukan hanya untuk mengetahui nilai-nilai yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan. Jadi seseorang menghadapi persoalan makna atau nilai (value) guna menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks yang lebih luas. Pengertian ini mengandung makna bahwa kecerdasan ini berperan sebagai landasan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa. Jika dihubungkan dengan kepribadian guru yang selalu memotivasi siswa dan senantiasa memberikan pencerahan kepada siswa, tentu siswa akan memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. Dengan memiliki kecerdasan spiritual, siswa akan mampu bertingkah laku yang baik dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama sehingga siswa mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin bebas.
Guru yang baik adalah guru yang mampu mengintegrasikan pikiran, perkataan, serta perbuatannya. Senantiasa memberikan pencerahan kepada siswa dan menuntun siswa untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, kecerdasan spiritual siswa akan meningkat dan akan berdampak pada tingkah laku siswa yang semakin berhati-hati dan berpegang teguh pada ajaran agama. Kecerdasan spiritual adalan landasan bagi kecerdasan-kecerdasan lainnya. Oleh karena itu, apabila kecerdasan spiritual seseorang bagus, maka kecerdasan emosional dan intelektualnya juga akan bagus pula. Hal itu akan berpengruh terhadap prestasi dan kualitas hidup seseorang.
Guru merupakan ujung tombak perjuangan suatu bangsa. Keberhasilan siswa tidak terlepas dari keberhasilan guru dalam mendidik dan membimbing siswa. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia semakin maju, mampu melahirkan sumber daya manusia yang semakin bagus dan berakhlak mulia, guru harus mampu mengajarkan dan memberikan contoh yang positif kepada siswa. Semuanya berawal dari guru.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Kepribadian Guru yang Digugu dan Ditiru. Tersedia pada http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=16116:kepribadian-guru-yang-digugu-dan ditiru&catid=11:opini&Itemid=83. Diunduh pada 8 Desember 2013.
Putra, Tomi Tridaya. 2010. Kompetensi Kepribadin Guru. Tersedia pada http://triatra.wordpress.com/2010/10/14/kompetensi-kepribadian-guru/. Diunduh pada 8 Desember 2013.
Supriyanto, Achmad Sani. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer (Studi di Bank Syari’ah Kota Malang). Malang:Universitas Brawijaya Malang.


1 komentar:

  1. Casino: Review, Bonuses, Games, & More | DrmCMD
    Discover casino bonuses, games, & more at the 서귀포 출장마사지 DrmCMD casino! Click to see our exclusive 경산 출장마사지 list 포천 출장안마 of top-rated casinos online and 수원 출장마사지 claim your welcome bonus. 서산 출장안마

    BalasHapus